Created by Laras Novitasari
Saya Laras Novitasari, dalam cerita ini saya duduk di bangku kelas 2 SMA, setelah
melewati masa-masa menegangkan yaitu ulangan kenaikan kelas, saat yang
ditunggu-tunggu pun tiba yaitu liburan sekolah. Liburan kali ini saya
diajak untuk berlibur ke jogjakarta oleh orang tua saya sekaligus juga untuk
melihat keadaan keluarga disana. Memang saya baru sekali ke sana tapi kota
jogjakarta membuatku penasaran tentang keragaman di sana, rasa kangen selalu
menghantuiku dan selalu masuk ke dalam bunga tidurku.
OK..To The Point aja lah, aku pergi ke
jogjakarta bukan hari pas liburan semester sekolah tapi 1 minggu sebelum libur
semester di mulai, yapp benar sekali, ngambil cuti 1 minggu dari biasanya, jadi
liburanku 3 minggu untuk kelas 11 di semester II ini. hari pertama libur saya, ayah dan saudara
ayahku tapi.....sayang nya ibu dan kakak
tidak ikut dalam traveling kali ini, tapi liburan itu tidak membuat
saya jadi terpaku sama ibu dan kakak, saya tetap have fun bersama ayah dan saudaranya.
Pagi hari
sebelum berangkat kami di kejutkan dengan tasku yang hilang. padahal semalam
sudah saya siapkan di ruang tamu. setelah dicari-cari dan tidak ketemu
juga,ternyata ayah saya lupa kalau sudah dimasukkannya kedalam mobil.
setelah itu kami langsung cepat-cepat pergi ke bandara karena kami harus
mengejar waktu..
Prabumulih-Palembang
bukanlah jarak yang dekat untuk menempuh perjalanan ke bandara Sultan Mahmud
Badaruddin II, 2 jam setengah waktu yang harus ditempuh untuk sampai ke
bandara, sesampainya di bandara ayah langsung memarkirkan mobil di tempat
penitipan mobil. Setelah itu kami semua bergegas menuju ke dalam bandara. Kami
bertigapun langsung menuju check in counter.Setelah itu kami menunggu
pesawat di boarding lounge. Setelah sekitar 15 menit menunggu para penumpangpun
dipersilahkan menuju ke pesawat.
Sekitar
90 menit di dalam pesawat tepat pukul 19.58 kamipun sampai di bandara Adi
Sucipto Jogjakarta. Sesampainya di dalam bandara kami menunggu
barang bawaan kami yang keluar dari pesawat dan jemputan anak dari kakak ayahku
yang aku panggil mas Desi. Setelah itu kami memutuskan untuk makan malam di sekitar
bandara. Setelah makan kami langsung pergi ke rumah masku untuk menginap.
Sesampainya di rumah
mamas saya yang berada di dekat UGM kami langsung disuruh istirahat oleh istrinya,maklum
habis perjalanan jauh.
Oh yaa,
tujuanku ke jogjakarta bukan untuk jalan-jalan saja, tapi menghadiri pernikahan
anak dari budeku yang ada di solo, dan melihat saudara dari ayahku yang ada di
boyolali yaitu pakdeku.
Keesokan harinya
kami bertiga melanjutkan perjalanan ke Boyolali tempat pakdeku, waktu yang di
tempuh dari jogjakarta ke boyolali itu memerlukan waktu 2 jam, saat di
perjalanan kami melewati candi Prambanan dan melihat pemandangan yang begitu
takjub dengan adanya kekuasaan Allah yaitu ada dua gunung yang berdekatan dan
pemandangannya sangat indah sekali yaitu gunung merapi dan gunung merbabu. sekitar
2 jam lebih diperjalanan tidak terasa dan akhirnya kami sampai di desa
boyolali yang di kenal dengan desa Sapi J selama 1
minggu ke depan saya, ayah dan pamanku tinggal di desa ini
Sesampainya dirumah
pakde, kami tidak langsung istirahat. karena kami diajak ngobrol oleh pakde dan
budeku. Tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12 malam, karena tidak tahan
dengan rasa kantuk sayapun pamit untuk tidur duluan.
Keesokan
harinya kami berencana untuk melihat kakak perempuan dari ayahku yang ada di
solo, karena dia akan menikahkan putri nya yang nomor 2 bersama laki-laki asal
jakarta. Kami pergi ke jogjakarta memang untuk menghadiri pernikahan tersebut.
Sesampai disana aku sangat senang sekali karena pemandangannya yang lebih indah
dari jogakarta, disana saya tampak melihat lebih jelas gunung yang biasa saya
lihat hanya di televisi yaitu gunung kembar
yang sudah aku ceritakan di awal paragraf tadi yaitu gunung merapi dan
gunung merbabu. Memang sih butuh waktu sekitar 1 jam lagi dari solo menuju
gunung tersebut, dengan di kelilingi sawa nan hijau, masih terasa udara yang
sejuk, begitulah suasana kota solo setelah bencana gunung merapi meletus.
2 hari resepsi
pernikahan sudah di laksanakan. Kalian tau gak aku disana di jadikan apa ???
Pagar ayu tau gak. Pertamanya aku gak mau di suruh pakek kebaya atau apalah itu
karna aku gak biasa, tapi karna aku menghormati jadi nyaaa yaa terpaksa J
Hari pernikahan
itu berlalu, dengan rasa malu aku memakai baju yang sudah di sediakan dan
mengikuti adat-adat jawa seperti biasanya. Acara pun selesai saya dan keluarga
besar pakde ku memutuskan untuk pulang dan beristirahat sedangkan ayah dan
pamanku masih beres-beres di rumah budeku yang ada di solo.
Ini sudah hari
ke berapa ya ?? pokoknya cerita-cerita aja yaa.
Usai pernikahan
dilaksanakan urusan di solo pun usai dan aku pulang ke boyolali lagi bersama
keluarga. Dan hari pun tidak terasa sudah hampir 5 hari aku di desa boyolali,
di hari ke-5 ini saya, ayah dan keluarga besar disana memutuskan untuk
jalan-jalan dan berencana menginap 2 hari di jokjakarta di rumah mas desiku, di
jogjakarta kami sekeluarga memutuskan untuk menghabiskan waktu 2 hari itu untuk
pergi jalan-jalan.
Sudah dari
malioboro sekitar jam 10 pagi kami langsung melanjutkan perjalanan ke candi
borobudur, butuh waktu 2 jam dari jogjakarta menuju kota magelang tempat dimana
candi borobudur didirikan, waktu yang kami ambil untuk menaiki candi borobudur
kurang efisien karna waktu itu cuaca lagi panas-panasnya, tapi untuk 1 kali
seumur hidup aku tetap menaiki candi tersebut walau dengan cuaca panas. Ada 1
peristiwa yang tidak bakal saya lupakan yaitu tersesat. Saya, ayah dan pamanku
terpencar dari keluarga masku padahal kami tidak tau jalan dan kami menyimpang
dari masku untuk membeli ole-ole dari candi tersebut. Dan akhirnya kami
memutuskan untuk istirahat dan makan di alun-alun candi, dan akhirnya kami
bertemu dengan keluarga mas ku dan memutuskan untuk pulang dan istirahat.
Keesokan hari
nya kami pun tidak kapok dengan kejadian kemarin, kami tetap melanjutkan
jalan-jalan ke pantai parangteritis. sebelum berangkat kami pergi ke minimarket
terdekat dari rumah mas desi untuk membeli bekal makanan saat di pantai nanti. setelah
membeli makanan kamipun melanjutkan perjalanan. Sekitar 40 menit tidak terasa
karena pemandangan sekitar pantai yang seolah menghipnotis kami, di perjalanan kami
melewati Institut Seni Indonesia,pasar kulit manding,kami juga
melewati persawahan dan kami juga melihat bukit Wonosari.
Setelah
menyiapkan semuanya kamipun mengobrol, berfoto ,serta bermain beberapa
permainan yang ada disana. Saya sendiri mencoba naik delman bersama ayah,dan
mengelilingi pantai serta melihat
pemandangan pantai dan laut sambil berkuda. Sekitar 15 menit berkuda saya
memutuskan untuk bermain atv, pengalaman naik atv kali ini benar-benar berbeda
karena medan yang dilewati adalah pantai…
Setelah puas
bermain atv saya beristirahat sejenak. sekitar 10 menit berselang,saya diajak
makan, tidak usah jauh-jauh mencari tempat,kami sudah dapat menemukan banyak
tempat makan yang berada di pinggiran pantai. Setelah cukup lama memilih tempat
kamipun berhenti di tempat makan yang menghidangkan berbagai macam makanan khas
hidangan laut.
Setelah selesai
makan kamipun memutuskan untuk kembali ke jogjakarta, tetapi waktu pun masih
menghantarkan kami ke keraton jogjakarta tapi sayangnya karna sudah sore semua
pertunjukkan sudah tutup tapi tidak apa-apa yang penting saya bisa melihat
secara nyata keraton jogjakarta itu seperti apa. Badan pun sudah terasa capek
dan kami memutuskan untuk pulang, tiba di rumah kami langsung bersih-bersih dan
beristirahat. Malam pun tiba, kami pun
kumpul-kumpul dan bercerita banyak megenai keadaan masing-masing, sekitar 2 jam
lebih berbincang-bincang. kami ditawari untuk makan makanan khas jogjakarta
yaitu gudeg. karena ayah dan paman sudah lama tidak makan gudeg kami pun tidak
menolak. setelah makan kamipun melanjutkan pembicaraan, semua keluarga di sana
menanyakan saya kelas berapa ? terus menanyakan kalo sudah lulus mau kemana ?
saya jawab aja saya baru kelas 2 dan baru mau masuk ke semester 4, dan saya
bilang saya ingin melanjutkan kuliah ke pulau jawa, keluarga disana pun
langsung menawarkan untuk melanjutkan kuliah di kota pelajar ini saja, tapi
saya masih berpikir apakah saya bisa jauh dari orang tua, malam pun semakin
larut dan memutuskan untuk tidur karena besok kami akan kembali ke desa
boyolali.
Keesokan
harinya sekitar pukul 9 pagi kami bersiap-siap pulang ke desa boyolali dengan
membawa ole-ole untuk di bawa ke kota prabumulih, di mobil isinya bukan orang
tapi semuanya ole-ole. Heheheheheh
Kalian tau kan
desa Selo yang ada di antara gunung merapi dan gunung merbabu, naaahhh kami di
ajak jalan-jalan oleh mas desi ke desa tersebut karena merupakan salah satu
jalan alternatif yang tidak macet menuju desa boyolali. Sungguh besar kekuasaan
Allah dan begitu indahnya kekuasaan Allah, pasca gunung merapi meletus di
sekitar desa tersebut masih saja terlihat indah dan elok di lihat, tanaman
terlihat segar, perumahan sudah kembali ke seperti semula, dan yang saya lihat
dari puncak kedua gunung tersebut alangkah indah nya kedua gunung tersebut
setelah kami mengelilinginya, walaupun jurang di sebelah kanan tidak membuat
saya dan keluarga takut. 3 jam waktu yang kami butuhkan untuk sampai di desa
boyolali dengan melewati desa selo, dan membuat kami lelah dan Tepar. Tidak
terasa sudah 1 minggu kami berada di Provinsi Jawa Tengah, minggu kedua
tepatnya pada hari senin ayah mengajakku untuk melihat makam kedua orang tua
nya. yapppsss benar sekali makam mbah putri dan mbah putraku. Tidak jauh dari
rumah nya pakde yang ada di boyolali
siMbah dimakamkan kami pun mengirim doa supaya mereka di tempatkan di tempat
yang layak di sisi Allah yaitu Surga.
Mungkin hari
senin itu hari terakhir saya, ayah dan paman di kota kelahiran ayahku itu, dan
kami memutuskan hari selasa untuk pulang ke jakarta, tetapi tiket pesawatnya
belum dapet dan akhirnya di cancel sampai hari rabu.
Hari selasa dan
hari rabu jadwal saya di boyolali yaitu membantu beres-beres rumah dan membantu
bude berjualan di rumahnya. Kata ayah dari pada bosen lebih baik kita berenang
di pengging untuk menghilangkan rasa jenuh di rumah.
Hari rabu pun
tiba, saat nya kami meninggalkan kota impianku ini, mas desi menjemput kami di
rumah pakde dan membawa kami ke bandara Adi Sucipto. Kami pun berpamitan dengan
mata berkaca-kaca saya mininggalkan desa yang sudah mengajarkanku banyak arti
kehidupan, Sekitar pukul setengah 7 malam kami berangkat menuju jakarta, saya
merasa takut naik pesawat di malam hari, mana cuaca lagi mendung dan ada
gemuruh tapi semua itu bisa di atasi oleh pilotnya, udara yang dingin dan gelap
gulita menghantarkan kami ke kota metropolitan yaitu Jakarta dengan menempuh
watu 1 jam perjalanan, sampai di jakarta kami langsung memesan taksi dan
melanjutkan perjalanan ke rumah budeku yang ada di jakarta, sekitar jam
setengah 8 kami berangkat dari bandara dan sampai di rumah budeku di daerah
sekitar cengkareng jam setengah 9 padahal tidak terlalu jauh dari bandara ke
cengkareng, karena taksi yang kami tumpangi sopirnya masih kurang paham di
daerah jakarta, yaappp benar sekali kami tersesat, sudah 2x kami tersesat di
pulau Jawa, heheheh.
Sebelumnya kami
sudah menghubungi keluarga yang ada di jakarta bahwa kami akan mampir sebelum
kami pulang ke Palembang. Tapi pada saat malam itu budeku sudah menunggu lama
kehadiran kami, dan akhirnya kami sampai di rumah bude dan di sambutnya dengan
gembira dan sudah di siapkanya makan malam.
Rabu sampai
minggu saya menghabiskan waktu saya di jakarta bersama ayah dan pamanku. Kami
punya rencana untuk jalan-jalan ke monas yang ke dua kalianya, dan TMII. Hari pertama di jakarta kami
memutuskan untuk beristirahat karena selama di jawa waktu istirahat kami cuma
sedikit, hari ke-2 nya baru kami melanjutkan jalan-jalan ke monas, dan pasar
glodog. Pada saat di monas saya tidak merasakan puncak monas seperti yang di
inginkan setiap orang karna antrian panjang, jadi kami memutuskan untuk melihat
pemandangan dari tingkat 2 saja, dari sana saya melihat masjid istiqlal ,
stasiun gambir dan masih banyak lagi. Saat itu cuaca lagi mendung dan hujan
mengguyur kota metropolitan itu termasuk tempat kami berekreasi yaitu monas,
jalan-jalan saat hari itu tidak terlalu menyenangkan karna cuacanya lagi tidak mendukung
dan tidak naik ke puncak monas, sudah 2x saya ke monas dan 1x pun aku belum
pernah naik puncaknya. Kami pun memutuskan untuk pergi ke pasar glodog untuk
membeli HP, dan Notebook, setelah 2 itu sudah dapat kami memutuskan untuk
pulang, kendaraan yang menghantarkan kami pulang pergi rekreasi yaitu Trans
Jakarta, ongkos murah dan bisa kemana saja. Hari kedua kami memutuskan untuk di
rumah saja, saya pun bantu-bantu bude membereskan rumahnya, dan bermain bersama
cucu dari budeku. Cuaca dan suana di Jakarta sangat beda dengan di jogjakarta
dan boyolali, aku sempat kangen suasana di jogjakarta, tapi aku yakin suatu
saat aku bakal tinggal di kota impianku itu.
Hari ketiga di
jakarta kami pun pergi ke TMII, sama seperti sebelumnya kendaraan yang kami
pakai trans Jakarta, butuh waktu ½ jam untuk sampai di TMII dari kediaman
budeku, kami disana menaiki wahana gondola dengan melihat suasana sekelilingan
TMII, di TMII ada miniatur pulau-pulau yang ada di Indonesia, dan beranekaragam
rumah adat. Dengan gondola saya dapat melihat semuanya dari atas, dan tidak
perlu jalan kaki, dari wahana tadi kami langsung pergi ke keong mas yang masih
di sekitar rumah adat tadi dan memutuskan untuk menonton film, tapi jadwal yang
tertera tidak ada untuk siang tapi sore, kami pun sedikit kecewa tapi tidak
apa-apa, lain waktu saja. waktu pun tidak terasa sudah siang kami pun langsung
mencari tempat makan dan langsung makan siang di sekitar TMII. Kami sudah di
telpon oleh bude dan di suruh pulang, ayah pun menyuruh kami untuk pulang
sekarang juga. Mungkin TMII adalah tempat rekreasi terakhir yang akan saya
lihat di liburan kali ini, karna untuk 2 hari ke depan kami harus packing untuk
pulang. Karena bawaan lebih banyak jadi ole-ole makanan nya di packing dari
Jawa.
Hari minggu pun
tiba, maka liburan pun usai. Subuh di hari minggu menghantarkan kami untuk
mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa pulang,karena pagi harinya kami akan berangkat ke bandara untuk
kembali ke palembang, karena akan segera berangkat ke bandara, kami pun sudah
memesan taksi jadi sekitar pukul 6 kami sudah OTW ke bandara karna takut
terkena macet, maklum banyak bawaan jadi harus cepat-cepat untuk antri bagasi
sekaligus check in...setelah selesai bersiap-siap kamipun pamitan dan segera
berangkat ke bandara..
Beginilah pengalaman
liburan singkatku J
“Banyak kenangan yang sudah ku ukir di pulau jawa ini, semoga aku kembali
lagi ke pulau ini untuk menuntut ilmu dan sebagai tempat ku bernaung melawan
nasib”
“Buatlah kenangan yang bisa membuatmu merindukanya setiap saat”
“Gantungkan impianmu sesuai kemampuanmu, dan jika ingin tercapai maka
buatlah sesuatu yang menjadi motivasi terberatmu”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar