Tes Logika Aritmatika
Tes ini terdiri atas deret angka, yang diukur dalam tes ini adalah kemampuan analisa anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (dalam wujud deret angka) untuk kemudian memprediksikan hal-hal lain berdasarkan pola tersebut. Tipsnya, Jangan terpaku pada deret hitung atau deret ukur perhitungan matematika saja yaitu jangan terpaku pada 3 -4 angka terdepan dalam deret namun adakalanya anda melihat deret secara keseluruhan karena pola bisa berupa urutan, pengelompokan berurutan maupun pengelompokan loncat.
Ingat keterbatasan waktu. Jangan terlalu asyik dan terpaku hanya pada sebuah soal yang penasaran ingin anda pecahkan, lompati ke soal berikutnya karena terkadang soal di bawahnya lebih mudah dipecahkan dibandingkan soal sebelumnya.
Anda bisa melatih kemampuan anda ini dari buku-buku tes UMPTN/SPMB untuk materi deret hitung/deret ukur. Contoh:
16 8 4 2 1 1/2 … …
Pola jawabannya: Setiap angka dikali 1/2 maka lanjutan dari deret tersebut : 1/4 1/8 ... ...
45 15 18 6 9 3 … …
Pola jawabannya:
n:3 n+3 n:3 n+3 ... ....
Tes Logika Penalaran
Tes ini terdiri atas deret gambar baik 2 maupun 3 dimensi. Penilaian yang di ukur dalam tes ini adalah kemapuan anda dalam memahami pola-pola/kecenderungan tertentu (berbentuk gambar) dengan melakukan prediksi berdasarkan pola gambar tersebut:
Tipsnya: konsetrasi, hati-hati dan teliti. Karena bentuk-bentuk yang ditawarkan hampir serupa walau tak sama.
Contoh soalnya seperti screnshot dibawah ini :
Tes Analog Verbal (Analog Verbal Test)
Tes ini biasanya terdiri atas 40 soal yang berisi sinonim/antonim/analog suatu kata. Sistem penilaian dalam tes ini adalah kemampuan logika anda terhadap sebuah kondisi, untuk melihat sejauh mana anda memahami sebab-akibat suatu permasalahan.
Tipsnya: Apabila anda bermasalah dengan konsentrasi dan logika, anda bisa mem-bypass-nya dengan menghafal soal dan jawaban. Karena beberapa kali penulis menghadapi tes in, soal yang diberikan relatif sama.
Contoh soal tes analog verbal:
boncel ><......
- a. lugu
- b. aneh
- c. bagus
- d. besar
- e. kecil
Pola menjawab soal tes analog verbar seperti berikut ini:
boncel = kecil
jadi, antonim dari kecil adalah besar
Test Kraepelin/Pauli
Tes ini terdiri atas gugusan angka-angka yang tersusun secara membujur (atas-bawah) dalam bentuk lajur-lajur. Calon pegawai atau karyawan diminta untuk menjumlahkan dua angka yang berdekatan dalam waktu tertentu di setiap kolom dan menuliskan disampingnya. Yang dinilai dalam tes ini adalah konsistensi, ketahanan, sikap terhadap tekanan, kemampuan daya penyesuaian diri, ketelitian sekaligus kecepatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Tipsnya :
Jangan sekalipun menggunakan pensil mekanis dalam tes ini melainkan pensil biasa atau pulpen saja, karena tes ini sangat terikat dengan waktu. Pensil mekanis membutuhkan di-reload ketika ujung granitnya habis, mekanisme ini membutuhkan waktu sekitar 0.5-1 detik. Apabila anda melakukan reload dalam 10 lajur berarti anda telah kehilangan waktu 5-10 detik.
Usahakan jumlah angka yang dijumlahkan di masing-masing kolom stabil. Hasilnya akan lebih baik jika dibandingkan anda memaksakan diri di awal tes namun tergopoh-gopoh di pertengahan dan akhir tes. Kendalikan diri anda untuk menghemat tenaga.
Jangan sekalipun melakukan cheating terhadap waktu maupun hasil penjumlahan. Hal ini akan merugikan anda sendiri karena justru untuk cheating anda akan membutuhkan waktu sekian detik untuk memutuskan dan itu berarti justru membuang waktu dan memubuat grafik penjumlahan anda tidak alami.
Pusatkanlah fokus pikiran Anda dalam mengerjakan test ini, jangan memikirkan hal-hal lain seperti kejadian menggelikkan tadi malam bersama kekasih Anda :D. Karena jika sedikit saja Anda lari dari fokus Anda, hal ini akan mengganggu konsentrasi, sehingga dapat melambatkan pengisian angka dalam test.
Contoh tes kraepelin/pauli dapat Anda lihat seperti screnshot di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar